Kalau tidak kerana syurga
aku akan memilih untuk keluar dari jalan ini
Berhenti meleraikan kekusutan diri merentasi kemelut kehidupan
Segala kesakitan yang dirasai ini
segala kepenatan yang kunjung pada tubuh tak silih berhenti
kesedihan, kekecewaan sentiasa menjadi pembuka tirai dari hari ke hari
Aku kaburi mata ini
Aku biarkan jauh di sudut ruang hati
agar mata hati akan menghembur tinta kesabaran
tatkala bahang api kemarahan mula dirasai
ketenangan mula dicabar dan semakin bergelora
panahan syaitan meronta –meronta ingin memasuki ruang yang ada
menyesakkan lagi ruang iman di dada.
Dan disaat itulah hati ini mula berbicara..
Duhai pemilik jiwa kecil ini
Janganlah memilih sesuatu yang biasa
untuk mendengar suara hati yang semakin meminta simpati
untuk tubuh yang merintih meminta dijagai, pada nafsu semakin mendesak dituruti
merayu agar kehendaknya diikuti
Aduh perit sekali untuk memuaskan bahasa jiwa dan raga.
Ya Allah Pemilik Sekalian Jiwa
Tetapkan aku di jalanMu
Wahai air mata yang sejernih embun pagi
aku memohon untuk kau berhenti berbakti pada duniawi
gugurlah pada Ukhrawi
ku pohon untuk berhenti menguasai diri
air mata berjanjilah pada langit dan bumi agar tidak berguguran lagi
sederas hujan melimpahi bumi demi memiliki cinta duniawi
degupan jantung kian berlari mengadu supaya berjalan kaki untuk sampai ke destinasi
Pada hati dan nafsu maafkan aku, kerana tidak boleh menuruti segala galanya
aku tetapkan diri untuk tidak selalu dimanjai, nafsu aku biarkan iman menguasai nya
Ya Allah Kuatkan Pemilik tubuh ini
Supaya Aku memilih untuk berada, bertahan
dan meneruskan langkah hingga ke garisan penamat
bersama siapa yang Kau cinta
Aku yakin dengan janji Allah
Allah Yang Maha Pengatur
Allah Maha Penghitung
Allah Maha Penyayang
Mana mungkin pemilik segala cinta & Jiwa
memberi kesakitan tanpa sebarang penawar
pengorbanan yang tanpa balasan, cinta yang tidak berkesudahan
Mana mungkin semua ini terjadi tanpa sesuatu yang lebih baik.
No comments:
Post a Comment